Bandar Lampung – Waka Polresta Bandar Lampung, AKBP Erwin Irawan, S.I.K, mengimbau para siswa untuk menjauhi kenakalan remaja, seperti perkelahian, narkoba, dan perilaku negatif lainnya. Ia menegaskan bahwa mengatasi kenakalan remaja bukan hanya tugas aparat penegak hukum, melainkan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat, termasuk orang tua, guru, dan lingkungan.
Imbauan tersebut disampaikan dalam kegiatan sosialisasi hukum tentang uu no 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan dan kenakalan remaja kepada pelajar SMA /SMK Se Kota Bandar Lampung di Aula Mapolresta setempat, Kamis (10/10/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Waka Polresta juga menekankan pentingnya kesadaran remaja akan dampak buruk kenakalan, yang tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga orang lain.
“Kami berharap para siswa bisa menyadari betapa pentingnya masa depan mereka. Kenakalan remaja hanya akan membawa kerugian, baik itu dalam pendidikan maupun kehidupan sosial mereka. Oleh karena itu, kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga generasi muda agar tetap berada di jalan yang benar,” Kata Waka Polresta Bandar Lampung, AKBP Erwin Irawan.
Ia juga menambahkan bahwa peran keluarga dan sekolah sangat penting dalam membentuk karakter remaja.
“Orang tua dan guru adalah kunci utama dalam mendidik anak-anak. Jangan ragu untuk memberikan pengawasan ekstra dan memastikan mereka terlibat dalam kegiatan positif,” tambahnya.
Polresta Bandar Lampung sendiri telah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka kenakalan remaja, seperti patroli rutin di area sekolah dan lingkungan yang dianggap rawan.
Selain itu, program-program sosialisasi seperti ini terus digalakkan guna memberikan pemahaman kepada siswa tentang bahaya kenakalan remaja.
Di akhir acara, AKBP Erwin Irawan mengajak siswa untuk aktif melaporkan jika melihat teman atau rekan mereka terlibat dalam tindakan negatif.
“Kami sudah membentuk agen agen kenakalan remaja, Jika adik adik disini, melihat hal-hal yang tidak benar, jangan diam. Segera dilaporkan, karena itu adalah bentuk kepedulian kepada sesama,” tutupnya.
Sosialisasi ini disambut positif oleh para guru dan siswa, yang mengakui bahwa perhatian terhadap masalah kenakalan remaja memang sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif.(*)